
Meski sudah dibui, Gayus disinyalir masih memiliki kemampuan mengendalikan mafia pajak, termasuk dua pegawai pajak KPP Jakarta Timur (Jaktim) bernama Mohamad Dian Irwan Nuqishira dan Eko Darmayanto yang diciduk dalam operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum lama ini.
"Gayus Tambunan diduga masih mampu kendalikan mafia pajak termasuk dua pegawai pajak KPP Jakarta Timur yang kemarin tertangkap tangan KPK," ujar Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, kepada Okezone, di Jakarta Kamis (16/5/2013) malam.
Boyamin meyakini, bahwa informasi yang diperoleh dari orang dalam pegawai Ditjen Pajak itu valid dan bisa dipercaya. Menurutnya, bukan mustahil apabila Gayus masih dapat mengendalikan mafia pajak meski dia tengah berada dibalik jeruji besi.
"Saya minta KPK harus mampu bongkar mafia ini dan mafia pajak jaringan lain. Jika benar Gayus masih mampu kendalikan jaringannya, maka dia (Gayus) harus dipindah ke LP Nusakambangan," kata dia.
Bukti lain bahwa Gayus harus ke Nusakambangan lanjut Boyamin ialah terbukti, kendati Gayus ditahan di LP Sukamiskin saja dirinya masih mampu membeli rumah mewah di dekat penjara tersebut.
"Dari mana dia (Gayus) dapat duit karena dulu seluruh rekeningnya sudah disita KPK, juga Gayus selain di LP Cipinang jadi korban penipuan, di LP Sukamiskin juga jadi korban penipuan," urainya.
Menurut Boy, akan lebih aman jika Gayus dipindahkan ke Nusakambangan mengingat lokasinya yang cukup terpencil dan memang ideal menjadi 'neraka' bagi para penjahat kriminal.
"Di Nusakambangan sinyal HP dilacak, dan jaringannya pasti sulit komunikasi karena sulit besuk dan tamu betul-betul didata ketika akan nyebrang pakai kapal. Kalau di Sukamiskin-kan HP bebas, dibesuk tiap hari gampang, kan cuma perjalanan satu jam dari Jakarta," tukas Boy.
Sebelumnya, KPK menangkap Mohammad Dian Irwan Nuqishira dan Eko Darmayanto di halaman Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Mereka ditangkap dalam operasi tangkap tangan pada pukul 10.00 WIB hari ini.
Dian dan Eko masing-masing bertindak sebagai pemeriksa pajak dan penyidik pajak di Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Timur. Mereka ditangkap saat menerima uang dolar Singapura sebesar SGD300 ribu dari Effendy dan Teddy. Uang itu diduga terkait pengurusan wajib pajak The Master Steel, perusahaan yang bergerak di bidang baja.
sumber : http://news.okezone.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !