Jakarta : Pemerintah mulai melakukan uji coba pemasangan alat pemantau pembelian BBM bersubsidi berbasis teknologi informasi (Sistem Monitoring Pengendalian/SMP) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Abdul Muis, Jakarta, pada Jumat (17/5/2013) pukul 14.00 WIB.
Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Eddy Hermantoro, pihaknya bekerja sama dengan Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan PT Pertamina (Persero) untuk memasang alat pemantau pembelian BBM subsidi tersebut dengan menggunakan Radio Frequency Identification (RFID).
Ketiga instansi tersebut akan menguji coba keakuratan alat tersebut. "Hari ini akan dites disitu. Kendaraan beberapa karyawan Pertamina," kata Eddy, di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (17/5/2013).
Dia mengungkapkan, pemerintah akan mengeluarkan peraturan untuk mendukung pelaksanaan pemasangan alat pemantau pembelian BBM subsidi agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Pasalnya, alat pendeteksi tidak hanya dipasang pada nozel SPBU tetapi juga akan dipasang pada kendaraan masyarakat.
"Uji coba keakuratan alat, pertama setelah uji coba BPH Migas bersama dengan kepolisan dan Pertamina. Saat ini sedang dibuat aturannya," tuturnya.
Eddy mengaku pihaknya belum menentukan batas volume yang ditentukan. Pasalnya saat ini belum diketahui kehandalan alat tersebut. Setelah uji coba ketiga instasi tersebut baru akan menentukan pembatasan volumenya.
"Batas volume belum, kan diujicoba seberapa jauh kehandalannya, nanti kita bicarakan lagi. Akurasi penggunaan teknologi itu berapa jauh mencatat," ujar Eddy.
sumber :http://bisnis.liputan6.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !